Revolusi Budaya Ngopi

Seperti kita ketahui setiap
orang terutama kaum pria
cenderung menyukai nongkrong
dan ngobrol sambil ditemani
segelas kopi, tak heran jika di
warung - warung yang
menyediakan minuman kopi
sering kita lihat orang-orang
berkumpul ngobrol sana - sini
sambil menikmati segelas kopi,
tak jarang di antara mereka
saling mentraktir.
Secara tradisional Indonesia
punya budaya warung kopi
tersendiri, cuma karena
bentuknya yang kurang
nyaman untuk ngobrol, maka
warung kopi di Indonesia belum
mampu masuk lingkaran kelas
menengah dan atas.
Sementara di Amerika Serikat
Starbucks menjadi pionir
dengan membuka kedai kopi
pertama mereka di pasar
tradisional Pike Place di Seattle
pada tahun 1971.
Setelah aktivitas minum kopi
makin digemari maka terciptalah
revolusi budaya ngopi baru di
seluruh dunia yaitu budaya
kafe.
Hal itu pun terjadi pula di
Indonesia dengan
bermunculannya kafe - kafe
baik pemain asing atau pun
lokal, termasuk Starbucks yang
telah membuka gerainya di kota
- kota besar Indonesia.
Perkafean di Indonesia semakin
ramai dengan kemunculan Hard
Rock Cafe, Planet Hollywood dan
Fashion Cafe.
Fungsi kafe pun mulai
mengembang, tidak hanya
sebagai tempat ngopi belaka,
tetapi juga sebagai tempat
makan dan hiburan malam
dengan segala macam cara
dalam penyajian dan
pelayananya. Bahkan di jaman
yang semakin maju ini faktor
kenyamananlah yang banyak
dijual, selain mempercantik
interior ruangan, banyak kafe -
kafe yang menyediakan fasilitas
hot spot untuk orang yang
gemar mengakses internet.
Maka fungsi kafe sekarang ini
selain untuk bersantai dan
beristirahat sambil ngopi juga
sering digunakan sebagai
tempat pertemuan untuk
membicarakan bisnis dan lain -
lainya.